Thursday, March 20, 2014

Berita dan Profil Artis Terkini: Riska Mengaku Dicabuli, Dipegang Kemaluannya dan Nyaris Diperkosa UGB Sampai 3 kali

Berita dan Profil Artis Terkini
 
Economist GMAT Tutor.

The results you want. The flexibility you need. Claim your 7-day free trial today.
From our sponsors
thumbnail Riska Mengaku Dicabuli, Dipegang Kemaluannya dan Nyaris Diperkosa UGB Sampai 3 kali
Mar 21st 2014, 00:46, by noreply@blogger.com (Opung SlideGossip)

Seorang perempuan cantik bernama Nenden Aristia (NA) alias Riska mengaku pernah dicabuli oleh Ustadz Guntur Bumi (UGB). Kejadian pelecehan seksual atau pencabulan yang menjurus pada persetubuhan dan pemerkosaan yang dilakukan Ustadz Guntur Bumi (UGB) ini terjadi pada tahun 2011. Kala itu, Riska mengaku sempat berobat ke klinik suami artis Puput Melati itu karena kakinya sering kram dan lemas serta ada rasa nyeri di pahanya. Dia kemudian berobat ke klinik pengobatan milik Ustadz Guntur Bumi (UGB) di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Namun bukannya diobati, Riska justru dilecehkan dan dicabuli secara seksual oleh Ustadz Guntur Bumi (UGB) dengan cara memegang kemaluannya.
"Di situ ada pelecehan yang tidak wajar, memegang kemaluan," kata Riska ditemui di Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (20/3/2014).
Dalam proses pengobatannya, Riska diminta UGB untuk membuka celana dalamnya dan matanya ditutup menggunakan kain. Karena sakitnya memang di kaki, dia tidak curiga saat diminta membuka celana dalam dan berganti kain sarung. Namun, ia malah mendapatkan perlakuan tak lazim yakni pemerkosaan di kamar praktik sang ustadz.
Usai dicabuli, Riska yang saat itu ditemani ibundanya juga disuruh membayar sejumlah uang sebagai 'jasa' pengobatan yang diakui sudah dilakukan oleh Guntur Bumi. "Pertama dimintai Rp 6 juta, pertama saya kasih Rp 1,5 juta, separuhnya bisa bayar di rumah, kita bayar Rp 4,5 juta di rumah. Terus pas kedua minta lagi Rp 7 juta, tapi kami nggak kasih. Karena saya nggak dibekam," tutur Riska.
Lalu mengapa Riska yang mengaku dicabuli UGB di tahun 2011 lalu baru melaporkan hal ini sekarang? "Bukan rahasia umum ya, banyak perempuan yang menderita karena dicabuli atau diperkosa tapi enggak mau ngomong. Mereka memilih menyimpan dan menahan. Mungkin karena banyak korban (penipuan UGB), jadi dia berani mengungkap," tandas Ferry Juan, pengacara Riska.
"Jadi NA sendiri butuh waktu cukup lama untuk memulihkan kesiapan mental  atas kejadian yang dialaminya tesebut dan perlu diketahi bahwa untuk pengobatan tersebut NA juga diharuskan membayar uang sebesar enam juta rupiah," lanjut Ferry Juan.
Riska yang menjadi korban pelecehan seksual UGB saat berobat di kliniknya mengaku sampai tiga kali dicabuli oleh UGB. Salah satunya terjadi pada 2011 itu. "Jadi pada dasarnya penyakit saya ada di paha. Ada sarung, saya disuruh buka celana, saya nurut saja karena sakit saya di paha. Mata saya diikat pakai kain. Dibuka celana dalam, aku pikir kan mau diobati, aku disandarin di tembok, lalu dia lakukan hal yang nggak wajar," imbuhnya.
Riska tidak berani berontak atau menceritakan kejadian pada orang terdekatnya. Baru beberapa saat kemudian melaporkan kepada orang tuanya. "Berontak sih. Saya ngerasa kok seperti ini, saya serba salah, saya kedua kali terus terang ke mama, saya takut nanti ramai. Saya juga punya calon suami yang harus saya jaga perasaannya," tukasnya.
Riska juga mengaku punya bukti bahwa ia memang pernah berobak ke klinik UGB. "Buktinya, selain pendaftaran berobat pada 16 April 2011, ada minyak juga untuk berobat, seperti minyak wangi yang dipakaikan ke badan," jelasnya.
Riska pun menghimbau kepada pihak UGB untuk mengakui perbuatan yang dilakukan terhadapnya. Ia menyayangkan praktek pengobatan yang memanfaatkan pasien untuk tindak-tindak yang salah. "Siapa yang salah pasti celaka. Sakit hati. Niat berobat kok malah jadi pelecehan seksual. Jujur aja, jangan mengelak saja," tandasnya.
Atas apa yang dialami oleh kliennya tersebut, Ferry Juan mengimbau agar masyarakat ke depan lebih memilih dokter ataupun rumah sakit untuk berobat sebab hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Menanggapi kabar ini, pihak UGB melalui kuasa hukumnya menolak keras tuduhan Riska. Mereka meminta bukti otentik. Tapi Riska sendiri tidak mau kalah. Ia mengaku yakin betul jika UGB adalah pelaku pelecehan seksual atas dirinya, meskipun ia tidak mengetahui saat itu UGB dalam keadaan telanjang atau tidak.
"Kan mata saya ditutup. Tapi saya rasakan apa yang dia lakukan. Saya tahu itu UGB, sebelum diikat matanya, kita kan tatapan," kata Riska.
Sementara Ramdan Alamsyah, selaku kuasa hukum Guntur Bumi, menilai laporan tersebut dianggap aneh. Pelapor tidak memiliki bukti-bukti yang menunjukkan kalau kliennya telah melakukan tindak asusila.
"Orang-orang ini lucu. Aneh lah. Dia bilang trauma, katanya baru nikah. Dia bilang dipegang-pegang pahanya, kejadiannya tahun berapa, sudah berapa tahun lalu, baru dilaporin. Semakin aneh saja orang-orang ini," katanya.
UGB juga membantah bahwa ia pernah mengenal wanita kelahiran Jakarta, 2 November 1989 tersebut. "Dia (UGB) udah tahu kemarin. Dia sumpah di atas Al-Quran, dia bilang gak kenal, dan gak ada perkataan yang dituduhkannya itu benar," kata Ramdan.
(kapanlagi.com, tabloidnova.com)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments:

Post a Comment