Sunday, February 23, 2014

Berita dan Profil Artis Terkini: Cara Bijak Menyesuaikan Jenis Olahraga Dengan Usia dan Status Kesehatan

Berita dan Profil Artis Terkini
 
Create positive health habits and dramatically improve the quality of your life.

Begin by following this comprehensive system that includes tools and techniques Dashama has compiled over the past 12 years traveling the world.
From our sponsors
thumbnail Cara Bijak Menyesuaikan Jenis Olahraga Dengan Usia dan Status Kesehatan
Feb 24th 2014, 02:40, by noreply@blogger.com (Opung SlideGossip)

Olahraga bisa membantu tubuh menjadi lebih fit sehingga daya tahan terhadap penyakit pun lebih baik. Tapi berolahraga yang tidak sesuai usia dan status kesehatan bisa berakibat sebaliknya. Dokter Ermita I Ilyas, Ms, AIFO mengatakan, olahraga harus memperhatikan usia dan status kesehatan, apalagi jika seseorang itu sudah memiliki riwayat sakit tertentu. Salah-salah memilih olahraga bukan sehat tapi malah memperburuk kondisi.
Dokter dari Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran UI juga menjelaskan, asal dilakukan dengan tepat dan benar, olahraga juga membantu mencegah penyakit degeneratif.
"Asal dilakukan dengan tepat dan benar, olahraga akan memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh. Yaitu meningkatkan daya tahan jantung-pernafasan, menurunkan berat badan, mengurangi lemak tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit, memberikan rasa bahagia, mengurangi stres dan meningkatkan sistem imunitas tubuh," katanya di Jakarta, Sabtu (22/2/2014).
Olahraga yang baik, lanjutnya, adalah sesuai prinsip atau acuan dalam berolahraga, yaitu FIDT. Ermita menjelaskan, olahraga apa yang sesuai dengan usia dan status kesehatan seseorang dengan memperhatikan FIDT. 
Dalam berolahraga, Anda harus memperhatikan prinsip atau acuan dalam berolahraga atau disingkat FIDT sehingga hasilnya maksimal dan bermanfaat bagi tubuh. FIDT terdiri dari:
Frekuensi olahraga yaitu sangat bergantung pada tujuan untuk apa melakukan olahraga itu. Olahraga tiga kali seminggu memberi hasil positif, sementara olahraga lima kali sehari membantu menurunkan berat badan.
Intensitas olahraga, yaitu bergantung pada usia, tingkat kebugaran dan lainnya. Yaitu apakah olahraga dilakukan dengan intensitas ringan, berat atau sedang. Olahraga dengan intensitas ringan yaitu jalan santai 2-4km/jam, bersepeda 8-15 km/jam. Ini membakar kalori 5-6 kal/menit. Olahraga dengan intensitas sedang yaitu jalan 6-8 km/jam; bersepeda 16-20km/jam; senam erobik seperti senam jantung sehat. Ini membakar kalori 8 kal/menit. Olahraga dengan intesitas berat, yaitu jogging atau lari 6-9 km/jam; bersepeda 21-30 km/jam, lari cepat, lompat tali, sepak bola, permainan kompetisi. Ini membakar kalori lebih dari 8 kal/menit.
Durasi olahraga, yaitu antara 30-60 menit. Olahraga kurang dari 30 menit dianggap kurang bermanfaat, sementara olahraga lebih dari 60 menit sangat tidak dianjurkan karena membuat tubuh mudah cedera. "Saat tubuh kita sudah lelah,kita juga harus melakukan gerakan misanya dengan intensitas tinggi, maka ini akan mudah cedera," kata Ermita.
Tipe olahraga yang dipilih sangat bergantung dari untuk apa melakukan olahraga itu. Terdiri dari aerobik yaitu olahraga dalam durasi lama dan an aerobik yaitu olahraga dengan durasi singkat. Aerobik yaitu olahraga dalam durasi yang lama untuk meningkatkan kemampuan jantung-pernafasan.
Latihan beban untuk meningkatkan kekuatan dan tonus otot.
Penyebab hipertensi sebesar 90-95% tidak diketahui, sementara sisanya yaitu karena lingkungan atau kebiasaan hidup, kebiasan makan yang kurang baik, genetik, gangguan pengeluaran air dan garam, serta stres dan kecemasan.
Mereka yang memiliki hipertensi, dalam berolaharaga harus memperhatikan, frekuensi yaitu 3-4 kali/minggu, intensitasnya yaitu 50%- 70% DNM (denyut nadi maksimal), durasi 30–45/60 menit (pemula 10-15men), dan tipe olahraga yang cocok yaitu: aerobik: jalan, jogging, berenang, bersepeda, senam aerobik impak rendah, treadmill, ditambah peregangan. Waspadai olahraga berat (permainan), eksplosif (futsal), memakai alat (raket) dan menahan nafas.
Mereka yang lanjut usia juga tetap perlu olahraga. "Lansia juga perlu berolahraga karena ini menjaga agar anggota-anggota tubuh mereka tetap bergerak sehingga tidak mudah kaku," katanya.
Namun olahraga bagi orang lanjut usia harus memperhatikan berbagai hal yaitu pilih olahraga yang aman, seperti aerobik ringan, olahraga permainan yang ringan, latihan beban yang ringan untuk menguatkan otot dan tetap mendapat pengawasan, banyak latihan peregangan dan keseimbangan, perhatikan penyakit dan gangguan yang ada, perhatikan lingkungan tempat latihan, monitoring dan evaluasi ketat dan berkala.
(inilah.com)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

No comments:

Post a Comment